(Oleh: Yuni Suhartatik, S.Pd. Bio.)
Paskah menandai berakhirnya masa Pra-Paskah, yaitu 40 hari menjelang Minggu Paskah (tidak termasuk hari Minggu). Satu pekan sebelum Minggu Paskah disebut sebagai Pekan Suci. Hari pertama Pekan Suci diawali pada hari Minggu yang dinamakan Minggu Palma. Minggu Palma dirayakan untuk memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem menaiki seekor keledai.
Tiga hari terakhir sebelum Minggu Paskah disebut sebagai Kamis Putih atau Kamis Suci, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau Sabtu Sunyi, yang ketiganya sering disebut sebagai Trihari Suci atau Triduum Paskah. Kamis Putih memperingati Perjamuan malam terakhir Yesus.
Jumat Agung memperingati kematian Yesus, Gereja-gereja biasanya menyelenggarakan kebaktian pada hari tersebut. Umat Katolik Roma biasanya juga berpuasa pada hari ini. Misanya diliputi dengan perasaan duka karena memperingati sengsara penderitaan dan kematian Yesus di kayu salib. Pastor memberikan khotbah singkat dan tidak merayakan Sakramen Ekaristi pada hari ini. Dalam situasi normal juga tidak dilayankan Sakramen Pengakuan Dosa dan Pengurapan Orang Sakit.
Pada hari Sabtu Suci memperingati hari pada saat Yesus di dalam makam. Banyak gereja yang mulai merayakan Paskah semalam sebelumnya, yaitu dengan kebaktian Malam Paskah. Dalam kebaktian itu, sebuah lilin Paskah dinyalakan untuk melambangkan Kristus yang bangkit; Exultet atau proklamasi Paskah dinyanyikan. Ayat-ayat Alkitab dari Perjanjian Lama yang menceritakan keluarnya bangsa Israel dari Mesir dan nubuatan tentang Mesias dibacakan. Bagian kebaktian ini mencapai puncaknya dengan menyanyikan Gloria dan Alleluya, dan Injil tentang kisah kebangkitan dibacakan. Sama seperti kebaktian Jumat Agung, pastor menyampaikan kotbah sesudah pembacaan Alkitab. Bagi Gereja Katolik Roma, malam ini biasanya juga digunakan untuk sakramen Baptisan Kudus, malam penerimaan anggota jemaat gereja yang baru. Untuk anggota jemaat yang lain, mereka juga menerima percikan air suci sebagai lambang perbaruan iman kepercayaan mereka. Kebaktian kemudian diakhiri dengan sakramen Ekaristi.
Kebaktian Minggu pagi atau Minggu Paskah, yaitu mengikuti kisah di Injil yang menceritakan para wanita yang datang ke kubur Yesus pada pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu. Kebaktian Minggu untuk memperingati kebangkitan Yesus ini (baik bersama-sama atau berbeda dari kebaktian subuh tersebut) dirayakan dengan sikap penuh sukacita, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan juga lagu yang bernuansa kemenangan. Gereja-gereja yang cukup besar ada yang menggunakan instrumen-instrumen tiup (trompet, dsb.) untuk melengkapi instrumen-instrumen yang biasa digunakan. Kebanyakan gereja juga mendekorasi ruang ibadah dengan hiasan-hiasan dan bunga-bungaan.
Minggu Paskah dirayakan selama dua hari hingga Senin Paskah, dan hari-hari dalam sepekan setelah Minggu Paskah, yang disebut dengan Pekan Paskah, masing-masing diberi akhiran Paskah, seperti “Selasa Paskah”, “Rabu Paskah”, hingga Oktaf Paskah, yaitu hari Minggu setelah Minggu Paskah. Masa 50 hari atau 7 minggu setelah Paskah biasa disebut dengan masa Paskah yang diakhiri dengan hari Pentakosta (hari ke-50).
Demikian sekilas pengetahuan tentang Paskah yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Tinggalkan Komentar