Pada saat itu, kami bertiga yaitu Langga, Cherryl, dan Caca dipanggil oleh Ibu Narti yang merupakan salah satu guru IPS di sekolah kami. Kami tidak tahu mengapa kami dipanggil. Kami kira kami telah berbuat salah, kami merasa panik sekali. Ternyata, kami hanya diberi tahu Bu Narti bahwa kami dipilih untuk mewakili SMP Negeri 1 Dukun sebagai peserta Lomba Cerdas Cermat Museum tahun 2025 tingkat Kabupaten Magelang.
Rasa kaget dan tidak menyangka memenuhi hati kami. Namun, kami juga merasa takut bila kami tidak bisa menjadi juara. Bu Narti meyakinkan kami bahwa menang dan kalah itu hal biasa dalam setiap pertandingan. Yang terpenting, kami berani dan percaya diri dalam menghadapi lawan-lawan kami. Rasa senang dan bangga mengambil alih. Dengan semangat baru, kami siap untuk menghadapi tantangan dan membuktikan diri kami.
Persiapan mengikuti LCCM dimulai beberapa bulan sebelum lomba. Kami bertiga, mulai berlatih setelah pulang sekolah dan jika sedang libur sekolah kami berlatih di rumah Bu Narti. Kami diberi soal-soal LCCM dari tahun sebelumnya dan berlatih bersama-sama. Materi pada buku modul LCCM juga banyak sehingga kami membahas materi yang sulit bersama-sama dengan Bu Narti. Kami merasa bahwa latihan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan kami dan juga mempererat kerja sama tim.
Hari perlombaan akhirnya tiba, Kamis 15 Mei 2025. Kami bersiap untuk mengikuti LCCM. Kami saling menatap, mencoba untuk menunjukkan semangat dan kemampuan kami bahwa kami adalah tim yang tangguh. Kami berlomba di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Kami diantar oleh Pak Andri yang merupakan guru BK. Setibanya disana, kami merasa gugup dan kurang percaya diri melihat jumlah peserta yang sangat banyak.
Acara pun dimulai, kami diberi penjelasan tentang aturan main dan teknis pelaksanaan lomba. Lomba dilaksanakan dalam 2 babak, yaitu babak penyisihan dengan mengerjakan soal 100 butir di lembar jawab komputer, dan babak final yang diikuti oleh 6 tim dengan perolehan nilai tertinggi. Babak pertama dimulai. Semua tim diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan soal. Kami bekerja sama dengan baik, mengerjakan soal demi soal dengan percaya diri. Meskipun kami merasa sedikit panik karena melihat waktunya yang hampir habis, kami tidak menyerah dan terus berusaha menjawab semua soal. Dan, kamipun berhasil menjawab semua soal dengan waktu yang hampir habis.
Setelah babak pertama selesai, kami diberi waktu untuk istirahat sebelum pengumuman. Hasil pengumuman 6 tim terbaik dibacakan. Sayangnya, kami tidak ada dalam daftar 6 terbaik. Maka kami tidak bisa melanjutkan ke babak final. Kami merasa sedih dan kecewa. Ternyata, kami mendapatkan peringkat ke-11 dari 92 tim. Ibu Narti sudah merasa bangga dan cukup dengan pencapaian kami. Kami tetap senang dan bersyukur atas hasil yang kami dapatkan, walaupun kami tidak bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan mengikuti babak final.
Pengalaman mengikuti LCCM ini mungkin tak akan terlupakan bagi kami. Kami belajar banyak tentang kerja sama tim dan strategi menjawab soal. Kami juga merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan kami.
Cukup sampai disini cerita pengalaman kami selama LCCM, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Sobirin S.Pd. M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Dukun yang telah memfasilitasi kami, Bu Narti yang telah membimbing dan menjadi penyemangat kami, serta Pak Andri dan teman-teman semuanya yang telah mendukung dan mendoakan kami.
Tinggalkan Komentar